1. Bagi anak usia 0-3 tahun. Media televisi sabagai salah satu jenis media elektronik
dapat menimbulkan gangguan perkembangan bicara, menghambat kemampuan membaca verbal maupun pemahaman. Juga dapat menghambat kemampuan anak dalam mengekpresikan pikiran melalui tulisan, rneningkatkan agresifitas dan kekerasan dalam usia 5-10 tahun, serta tidak mampu membedakan antara realitas dan khayalan.
2. Mendorong anak menjadi konsumtif
Anak-anak den remaja menjadi target pengiklan yang utama, sehingga dapat mendorong mereka menjadi konsumtif
3. Berpengaruh terhadap sikap. Bagi anak dan remaja yang banyak menonton televisi
namun belum mempunyai daya kritis yang tinggi. Kemungkinan besar akan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi. Bisa jadi mereka berpikir, kalau sernua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama seperti di layar televisi. Tentu ini akan berpengaruh pada sikap mereka dan dapat terbawa hingga dewasa.
4. Mengurangi semangat belajar.
Bahasa televisi simpel. memikat dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak dan remaja menjadi malas belajar.
5. Membentuk pola pikir sederhana.
Terlalu sering menonton televisi dan tak pernah membaca menyebabkan anak dan remaja akan memelihara pola pikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, kreatifitas dan perkembangan lognitifnya.
6.Mengurangi daya konsentrasi
Rentang waktu konsentrasi anak dan remaja hanya sekitar 7 menit, persis seperti acara dari iklan ke iklan yang dapat membatasi daya konsentrasi anak.
Dampak positif Televisi :
Di antara berbagai dampak negatif tersebut, sebenarnya televisi juga memiliki sisi yang positif. Dalam hal ini, Media Audio Visual Elektronik mampu memberikan gambaran secara nyata tentang berbagai fenomena pada anak, lebih konkrit, lebih mudah dipahami. Dengan demikian, anak akan lebih tertarik dan terjadi peningkatan retensi memori. Sisi positif dari menonton televisi adalah bahwa di beberapa tayangan tertentu dapat menjadi sumber pelajaran yang membantu kita, terutama anak dan remaja untuk memahami dunia dan bahkan memperkaya ilmu yang telah didapatkan di bangku sekolah. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa perilaku menonton acara bermuatan pendidikan seperti Sesame Street selama 1-3 jam seminggu terbukti memiliki efek positif bagi kecerdasan anak. Dalam hal ini, anak-anak tersebut ternyata memperoleh nilai akademik lebih baik tiga tahun kemudian, dibandingkan anak-anak yang tidak menonton program pendidikan itu. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa anak-anak yang banyak menonton program hiburan dan film-film kartun terbukti memperoleh nilai akademik lebih rendah dibanding anak-anak yang sedikit saja menghabiskan waktunya untuk menonton program yang sama. Hasil positif juga dipaparkan dari riset tersebut, berkaitan dengan tingkat usia anak. Pada anak-anak yang lebih kecil, usia 2-3 tahun, efek program pendidikan itu jauh lebih kuat.
Aspek positif lainnya dari kehadiran televisi ialah sebagai sumber informasi tentang peristiwa-peristiwayang terjadi dengan cepat seperti kejadian bencana alam dan sebagainya, yang perlu diketahui dan mendapat perhatian secara cepat. Selain itu, televisi juga berfungsi positif sebagai media sosial, yakni sebagai media untuk memobilisasi simpati, empati, dan dukungan terhadap berbagai persoalan kemanusiaan yang memerlukan respons masyarakat luas seperti gerakan solidaritas membantu korban bencana, gerakan orangtua asuh, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar