Selasa, 15 Juni 2010

Ada enam cara bijak dapat menjadi acuan para orang tua.

1. Pahami terlebih dulu manfaatnya
Pahami terlebih dulu manfaat dan piranti canggih yang hendak disodorkan kepada anak dan remaja itu. Ini berlaku untuk semua jenis alat elektronik termasuk televisi, seperti juga ponsel, komputer, music player, dan game station. Ketika diberikan kepada anak dan remaja, pastikan anak dan remaja juga tahu tujuan kepemilikan barang tersebut.

2. Beri batasan penggunaan
Kapan ia boleh memakai dan saat apa si anak dan remaja harus menyingkirkan peralatan elektronik tadi. Untuk anak yang lebih besar, anda dapat membuat kesepakatan bersama batasan-batasannya untuk anak pra sekolah, waktu menonton cukup satu jam sehari. Yang sudah bersekolah boleh menonton kurang dan 2 jam.

3. Jadikan TV sebagai media belajar
Duduklah bersama anak dan remaja dan diskusikan isi tayangan. Agar anak dan remaja tidak menonton sembarangan acara, jangan letakkan tv di dalam kamar anak dan remaja yang masih di bawah umur.

4. Siapkan kegiatan pengganti
Coba siapkanlah kegiatan lain sebagai pengganti, seperti play station atau internet. pastikan kegiatan alternatifnya sama serunya. Misalnya, bermain bersama teman di lingkungannya, tanpa aktifitas pengganti yang menarik, sulit membuat anak dan remaja lepas dan tv.

5. Beri nilai positif.
Agar anak dan remaja percaya din untuk tidak mengikuti arus teman-teman yang menonton tv tanpa batasan, suntikkan nilai-nilai positif padanya. Berikan alasan mengapa ia perlu membatasi jam menonton, dengan begitu si anak dan remaja bisa menangkis ejekan teman seputar ketidaktahuannya tentang acara-acara tv yang memang tak diperuntukkan bagi anak seusianya.

6. Tanamkan nilai-nilai keluarga secara berulang.
Dengan disiplin dan kasih sayang, anak dan remaja akan lebih mudah mengerti apa yang patut dan tidak dilakukannya. Jadikan anak dan remaja percaya dir dengan paham dari nilai yang dianut keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar